Frostmind Hengkang, Kritik Ekosistem Esports Valorant yang Dinilai Aneh

Bobby Eribowo

Updated on:

Easterfeeds, Jakarta Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari salah satu pemain profesional Valorant asal Indonesia, Rafi “frostmind” Diandra. Ia mengumumkan bahwa dirinya memutuskan untuk pensiun dan menutup perjalanan kariernya di skena kompetitif Valorant. Keputusan ini tentu mengundang banyak reaksi, terutama dari para penggemarnya dan komunitas esports.

Frostmind Hengkang, Kritik Ekosistem Esports Valorant yang Dinilai Aneh
doc. ig rafidndr_

Alasan Frostmind Hengkang Dari Esports Valorant

Dalam pernyataannya, frostmind mengungkapkan bahwa keputusannya didasari oleh kondisi ekosistem esports Valorant yang, menurutnya, “tidak terlalu mendukung” untuk saat ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam perjalanannya sebagai pro player mulai dari rekan satu tim, pelatih, organisasi, hingga teman-teman yang ia temui sepanjang kariernya, baik di Indonesia maupun di kancah internasional.

doc. X @rafidndr_

Frostmind mengakui bahwa menjadi seorang pemain profesional adalah salah satu impiannya yang berhasil ia wujudkan. Namun, ia juga menyadari bahwa setiap perjalanan pasti memiliki akhirnya. Dalam perjalanan kariernya, ia telah melewati berbagai momen, baik suka maupun duka. Momen-momen tersebut akan selalu menjadi kenangan yang ia banggakan dan, suatu saat, ia berharap bisa mengenangnya kembali dengan bahagia.

Baca Juga:

Menurut frostmind, menjadi pemain esports profesional bukanlah hal yang mudah. Profesi ini membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan konsistensi yang tinggi. Tidak semua orang bisa bertahan di dunia ini, tetapi ia tetap mendorong siapa pun yang memiliki mimpi untuk terus berjuang dan tidak mudah menyerah.

Keputusan frostmind untuk mundur dari skena kompetitif ini memunculkan berbagai opini di kalangan komunitas esports. Salah satu poin menarik yang ia sampaikan adalah kritik terhadap ekosistem esports Valorant saat ini. Frostmind menyebutkan bahwa ekosistem ini kurang kondusif, yang akhirnya menjadi salah satu alasan di balik keputusannya untuk pensiun.

Ekosistem Valorant Buruk? 

Apakah benar ekosistem esports Valorant memiliki masalah yang begitu signifikan? Sebagai penggemar, kita tentu bertanya-tanya. Apakah ini masalah dari sisi manajemen tim, dukungan sponsor, atau mungkin turnamen yang kurang menguntungkan bagi pemain? Tentu saja, hanya mereka yang berada di dalam industri ini yang benar-benar memahami apa yang terjadi. Namun, suara dari seorang pemain sekelas frostmind tentu harus menjadi perhatian semua pihak, terutama bagi mereka yang ingin memajukan esports di Indonesia.

Di akhir pernyataannya, frostmind tidak lupa untuk meminta maaf jika selama perjalanan kariernya ada kata-kata atau tindakan yang mungkin menyakiti orang lain, baik secara sengaja maupun tidak. Ia juga berharap agar skena Valorant Indonesia terus maju dan melahirkan pemain-pemain berbakat yang bisa bersaing di tingkat internasional.

Sebagai penutup, ia memberikan pesan motivasi kepada semua orang yang memiliki mimpi besar, terutama di dunia gaming. “Jangan pernah menyerah pada mimpi kalian,” tulisnya. Sebuah pesan yang sederhana tetapi penuh makna.

Bagaimana menurut kalian keputusan frostmind untuk pamit dari skena kompetitif Valorant? Apakah kalian setuju dengan pandangannya tentang ekosistem esports saat ini? Atau mungkin kalian memiliki pengalaman sendiri?


Dapatkan berita game dan informasi menarik lainnya seputar dunia game, esports, culture dan techno hanya di Easterfeeds.

Buat kalian yang belum dan ingin mengikuti perkembangan terbaru dan berita gaming lainnya di akun sosial media kami.

Leave a Comment